erek2 orang bisu

rtp alba slot - Kementan Akselerasi Percepatan Tanam di Kalimantan Selatan

2024-10-06 22:21:50

rtp alba slot,prediksi final liga champion,rtp alba slot
JPNN.com » Nasional » Humaniora » Kementan Akselerasi Percepatan Tanam di Kalimantan Selatan

Kementan Akselerasi Percepatan Tanam di Kalimantan Selatan

Jumat, 02 Agustus 2024 – 16:28 WIB Kementan Akselerasi Percepatan Tanam di Kalimantan SelatanFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comKementan mengakselerasi percepatan tanam di Kalsel demi mengantisipasi kiris pangan. Foto: source for JPNN

jpnn.com - BATOLA - Kementerian Pertanian menjadikan Kalimantan Selatan sebagai salah satu provinsi fokus utama dalam pengembangan produksi pangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta perhatian khusus untuk sektor pertanian karena ini adalah sektor vital. Jika pertanian bermasalah, maka dunia bisa bermasalah.

Mentan Amran juga menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia.

Baca Juga:
  • Mentan Amran Giatkan Teknologi Ini untuk Percepatan Tanam

Pada setiap kunjungannya, Mentan Amran selalu memastikan program pompanisasi berjalan dengan baik dan meminta agar Dinas Pertanian provinsi, kota, dan kabupaten turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan pompa, agar program ini lancar dan tepat sasaran.

"Tanpa Anda sekalian, kami tidak bisa melakukan apa-apa. Harus kuat bersama untuk mengguncang dunia dan mencapai mimpi bersama menjadi lumbung pangan dunia," ujarnya.

Mendukung hal tersebut, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi bersama dengan Sekretaris Daerah (Sekda) sekaligus sebagai Pj. Bupati Kabupaten Barito Kuala (Batola), Zulkipli Yadi Noor Batola melakukan rapat koordinasi percepatan Perluasan Areal Tanam (PAT) dan Rencana Program Cetak Sawah di Kalsel, di Kantor Bupati Batola, Rabu (31/7).

Baca Juga:
  • Percepatan Pencapaian Target PAT, Gelar Rapat Koordinasi Teknis di Sulsel

Dedi mengingatkan bahwa saat ini Indonesia dalam kondisi darurat pangan. Produksi beras yang ada belum mencukupi untuk kebutuhan konsumsi dan pemenuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), artinya terdapat defisit beras nasional.

"Sementara itu, untuk impor pun tidak mudah," ujarnya.