erek2 orang bisu

erek erek bocor ban motor - 60 Ribu Rasis Berpesta di Polandia, Serukan Muslim Holocaust

2024-10-09 02:02:53

erek erek bocor ban motor,arti mimpi ditembak orang,erek erek bocor ban motor
JPNN.com » Internasional » Eropa » 60 Ribu Rasis Berpesta di Polandia, Serukan Muslim Holocaust

60 Ribu Rasis Berpesta di Polandia, Serukan Muslim Holocaust

Senin, 13 November 2017 – 09:44 WIB 60 Ribu Rasis Berpesta di Polandia, Serukan Muslim HolocaustFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comMassa sayap kanan mengibarkan bendera Polandia dan Falanga saat perayaan hari kemerdekaan di Warsawa, Sabtu (11/11). Foto: Reuters

jpnn.com, WARSAWA - Perayaan kemerdekaan Polandia pada Sabtu (11/11) ternoda. Sekitar 60 ribu orang yang mayoritas pendukung ekstremis sayap kanan turun ke jalan di Warsawa, Polandia.

Mereka menginginkan hanya ada orang kulit putih di Polandia dan Eropa. Aksi para rasis itu merupakan salah satu demo terbesar di Eropa.

Para pemimpin ekstremis sayap kanan dari berbagai wilayah di Eropa seperti Tommy Robinson dari Inggris dan Roberto Fiore (Italia) turut hadir.

Baca Juga:
  • Ya Ampun, Ada Cewek Bugil di Depan Teman demi Duit Atasan

Mayoritas merupakan para pemuda serta sebagian kecil lainnya adalah orang tua dan rombongan keluarga. Massa menyalakan suar dan membawa berbagai spanduk yang berisi dukungan terhadap supremasi kulit putih.

Bahkan, mereka menginginkan holocaust Islam atau penghilangan Islam dari Eropa. Mereka juga menginginkan Polandia tidak menjadi negara sekuler. Mereka menyerukan slogan ’’We Want God’’ yang berasal dari lagu religi Polandia.

Sebagian demonstran juga membawa banner dengan logo Falanga yang merupakan logo kelompok ekstrem sayap kanan pada 1930-an.

Baca Juga:
  • Ariel Heryanto Terkejut Video Kuliahnya Jadi Viral

Salah satu organisasi yang menggalang aksi tersebut adalah National Radical Camp. Mereka sebelumnya pernah turun ke jalan menolak imigran muslim, hak-hak LGBT, dan berbagai hal yang dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai agama Katolik di Polandia.

Jumlah kelompok itu kecil, tetapi kritikus menilai bahwa pemerintah Polandia terkesan membiarkan tindakan National Radical Camp yang bisa memicu xenofobia di negara tersebut.