erek2 orang bisu

the slot77 - Kabar 12 Proyek IKN Garapan BUMN yang Resmi Dicabut dari Daftar Hitam

2024-10-07 12:48:56

the slot77,jasa hoki 88,the slot77

NUSANTARA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk baru saja dikeluarkan dari daftar hitam atau blacklist Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyusul Majelis Hakim yang mengabulkan permohonan terkait penundaan pelaksanaan Keputusan tata Usaha Negara.

BUMN ini ikut menggarap 12 proyek infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan progres bervariasi, ada yang sudah selesai, ada juga yang masih berjalan.

Pertama, dua proyek yang sudah beres, yakni Multi Utility Tunnel (MUT) 01 atau terowongan multi utilitas di bawah tanah dan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 sepanjang 4,45 kilometer.

Kemudian, 2 proyek yang sudah hampir rampung, yakni Gedung Sekretariat Presiden dengan progres 94,98 persen dan Kantor Kementerian Koordinator 4 dengan progres 94,62 persen.

Selanjutnya ada 5 proyek yang progresnya sudah menyentuh angka di atas 50 persen.

Meliputi, Kantor Kementerian Koordinator 3 dengan realisasi sebesar 88,13 persen, Rumah Susun ASN 3 dengan progres 66,81 persen, Tol IKN 5A dengan progres 89,75 persen, Jalan Feeder IKN dengan progres 78,86 persen, serta Jalan Nasional IKN Seksi 6C-1 dengan progres 60,62 persen.

Baca juga: Waskita Beton Suplai Spun Pile Proyek Microsoft Data Center, Kelar Akhir September

Lalu, ada 3 proyek IKN yang progresnya masih di bawah 50 persen. Yaitu, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 12 dengan progres 31,60 persen, Jalan Tol IKN 3B-2 dengan progres 21,06 persen, dan Jalan Akses Bandara VVIP dengan realisasi 41,41 persen.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, Perseroan terus mengejar pembangunan proyek IKN agar bisa selesai tepat waktu.

Ermy menegaskan, perusahaan tetap memerhatikan aspek lingkungan demi menjaga keberlangsungan alam.

"Keberadaan infrastruktur yang kami bangun seperti jalan tol dan jalan nasional sangat dibutuhkan dalam mendorong perekonomian. Itu karena, bermanfaat sebagai konektivitas yang menghubungkan satu lokasi dengan lokasi lain, misal ke kawasan perkantoran maupun ke kawasan pariwisata," tutur Ermy, dikutip dari keterangan resmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.