erek2 orang bisu

erek2 55 - Infeksi Covid

2024-10-08 19:42:50

erek2 55,mimpi gigi atas copot togel,erek2 55
JPNN.com » Internasional » Eropa » Infeksi Covid-19 di Inggris Capai Rekor Baru, Subvarian Omicron Mendominasi

Infeksi Covid-19 di Inggris Capai Rekor Baru, Subvarian Omicron Mendominasi

Rabu, 06 April 2022 – 22:03 WIB Infeksi Covid-19 di Inggris Capai Rekor Baru, Subvarian Omicron MendominasiFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comOrang-orang mengantri di luar pusat vaksinasi penyakit virus corona (COVID-19) di Rumah Sakit St Thomas di London, Inggris, Senin (13/12/2021). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah McKay/rwa/sa.

jpnn.com, LONDON - Inggris mencatat prevalensi tertinggi penularan Covid-19 pada Maret dan jumlah kasus pada kelompok usia 55 tahun ke atas terus meningkat pada akhir bulan itu, menurut sebuah studi, Rabu.

Penelitian yang dilakukan Imperial College London itu juga mengungkapkan bahwa subvarian BA.2 Omicron kini mendominasi.

Perdana Menteri Boris Johnson telah mencabut semua pembatasan Covid-19 di Inggris.

Baca Juga:
  • Waduh! Ada Covid-19 Varian XE, Begini Penjelasan Ahli

Pencabutan itu didasarkan pada pengalaman selama gelombang Omicron saat pergantian tahun, ketika kasus mencapai rekor tetapi tidak diikuti dengan peningkatan angka kematian pada populasi dengan tingkat vaksinasi yang tinggi.

Penelitian bernama REACT-1 itu menunjukkan bahwa puncak infeksi pada Maret melewati angka-angka tertinggi yang tercatat selama gelombang BA.1 Omicron pada Januari.

Perkembangan itu menegaskan temuan oleh Kantor Statistik Nasional (ONS) bahwa jumlah kasus telah mencapai angka tertinggi selama pandemi.

Baca Juga:
  • 6 Trik Hilangkan Stres Saat Menjalani Isolasi Mandiri di Rumah Akibat Infeksi Covid-19

REACT-1 juga menemukan bahwa pada akhir Maret, meskipun kasus pada kelompok usia di bawah 55 tahun telah mendatar, angkanya terus meningkat pada kelompok usia 55 tahun ke atas.

"Kita belum tahu apakah kita akan mengalami puncak kasus di kelompok usia tertua, 55 tahun ke atas, dan karena mereka memiliki risiko keparahan lebih tinggi, hal itu jadi kekhawatiran tersendiri," kata epidemiolog Imperial Christl Donnelly kepada awak media.