erek2 orang bisu

buku mimpi cecak - Peran Asisten dan Jaringan Kriminal dalam Kematian Matthew Perry

2024-10-08 22:09:59

buku mimpi cecak,pengeluaran sydney prize,buku mimpi cecakJakarta, CNN Indonesia--

Departemen Kehakiman mengungkapkan ada peran jaringan kriminal bawah tanah dalam kematian Matthew Perry pada 28 Oktober 2023. Jaringan itu disebut menyuplai ketamin secara berlebihan dan ilegal hingga Perry meninggal dunia.

Lima orang dalam jaringan itu telah ditangkap, yakni dokter Salvador Plasencia, pengedar narkoba Jasveen Sangha, asisten Matthew Perry Kenneth Iwamasa, dokter Mark Chavez, dan broker Erik Fleming.

Lihat Juga :
Dokter dan Asisten Pribadi Ditangkap atas Kematian Matthew Perry

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para terdakwa mengambil keuntungan dari masalah kecanduan Tuan Perry untuk memperkaya diri mereka sendiri. Mereka tahu apa yang mereka lakukan salah."

"Mereka tahu apa yang mereka lakukan berisiko membahayakan Tuan Perry, tetapi mereka tetap melakukannya. Mereka lebih tertarik untuk mengambil untung dari Tuan Perry daripada peduli dengan kesejahteraannya," ucap Estrada seperti diberitakan Variety pada Kamis (15/8).

[Gambas:Video CNN]



Dalam dua bulan musim gugur 2023, mereka mendistribusikan sekitar 20 botol ketamin kepada Matthew Perry dengan imbalan uang tunai sebesar US$55.000 atau sekitar Rp867,5 juta (US$1=Rp15.773).

Dokter Plasencia dalam sebuah pesan teks pada 2023 menghina Perry dengan menulis, "Aku ingin tahu berapa banyak yang akan dibayar oleh orang tolol ini."

Pilihan Redaksi
  • Matthew Perry Punya Rp26 M di Tabungan Kala Meninggal
  • Investigasi Ketamin Matthew Perry Bisa Seret 1 Artis Perempuan

Pada suatu kesempatan, Plasencia menyuntik Perry dengan ketamin ilegal dan menyaksikan aktor itu "membeku dan tekanan darahnya melonjak," kata Estrada.

"Meskipun demikian, ia meninggalkan botol ketamin tambahan untuk diberikan terdakwa Iwamasa kepada Tuan Perry," tuturnya. Dakwaan pun mencatat bahwa Iwasama tidak memiliki pelatihan medis.

Plasencia juga memberi tahu pasien lain pada Oktober 2023, bulan ketika Perry meninggal, bahwa aktor itu "semakin tidak terkendali karena kecanduannya," menurut Estrada. "Meskipun demikian, terus menawarkan ketamin kepada Perry."

Saat kecanduan Perry memburuk, Chavez mencari cara lain untuk mendapatkan ketamin yang menyebabkannya membeli dari pengedar jalanan, dan menjual itu dan berujung pada kematian sang aktor.

Badan Penegakan Narkoba (DEA) mengatakan para dokter menagih Perry US$2.000 atau sekitar Rp31,5 juta untuk sebotol yang sebenarnya harga beli dokter Chavez hanya sekitar US$12 atau Rp189.276 (US$1=Rp15.773).

Lanjut ke sebelah...

Kelima terdakwa tahu hal yang mereka lakukan tidak etis dan ilegal. Mereka membicarakannya dalam percakapan teks, dan Sangha si The Ketamin Queen mengirim pesan teks kepada Fleming setelah kematian Perry, "Hapus semua pesan ini."

Plasencia juga memalsukan catatan dan rekam medis untuk mencoba membuat tindakannya tampak sah. Ia menghadapi hukuman maksimal 120 tahun penjara federal.

Lihat Juga :
Matthew Perry Disebut Bukan Cuma Konsumsi Ketamin Sebelum Meninggal

Penyelidikan tersebut juga mengarah pada penggeledahan di rumah Sangha, yang mengungkap sebuah "pusat penjualan narkoba." Dia memiliki 80 botol ketamin, ribuan pil, metamfetamin, dan kokain.

Sangha sebagai penyuplai ketamin tersebut menghadapi hukuman minimal 10 tahun dan maksimal penjara seumur hidup.

"Dengan mengajukan tuntutan yang luas dan serius ini, kami mengirimkan pesan yang jelas. Jika Anda berkecimpung dalam bisnis penjualan obat-obatan berbahaya, kami akan meminta pertanggungjawaban Anda atas kematian yang Anda sebabkan," kata hakim Estrada.

Matthew Perry ditemukan tewas pada 28 Oktober 2023, di bak mandi air panas rumahnya di Los Angeles. Jejak ketamin ditemukan dalam sistem tubuhnya.

[Gambas:Photo CNN]



Saat itu, kematian Perry dinyatakan sebagai overdosis yang tidak disengaja. Namun pada Mei 2024, LAPD mengatakan bekerja sama dengan otoritas federal untuk menyelidiki sumber ketamin yang dikonsumsi pemeran Chandler Bing itu.

Petugas tanggap darurat awalnya dipanggil ke rumah Perry untuk menangani serangan jantung, tetapi Kantor Pemeriksa Medis Daerah Los Angeles menemukan bahwa ia meninggal karena "efek akut ketamin."

Faktor penyebab kematiannya juga termasuk tenggelam, penyakit arteri koroner, dan efek buprenorfin (digunakan untuk mengobati gangguan penggunaan opioid).

Lihat Juga :
Hasil Autopsi Sebut Matthew Perry Meninggal Karena Efek Akut Ketamin

Sebelum meninggal, Matthew Perry juga dilaporkan telah menjalani terapi ketamin untuk mengatasi depresi dan kecemasan.

Menurut laporan toksikologi pemeriksa medis, "Pada kadar ketamin yang tinggi yang ditemukan dalam spesimen darah postmortemnya, efek mematikan utamanya adalah dari stimulasi kardiovaskular yang berlebihan dan depresi pernapasan."