erek2 orang bisu

erek-erek erek-erek - Klub Presiden Bisa Berikan Ide dan Gagasan Besar untuk Kemajuan NKRI

2024-10-07 05:48:50

erek-erek erek-erek,jaya4d togel,erek-erek erek-erek
JPNN.com » Politik » Klub Presiden Bisa Berikan Ide dan Gagasan Besar untuk Kemajuan NKRI

Klub Presiden Bisa Berikan Ide dan Gagasan Besar untuk Kemajuan NKRI

Selasa, 14 Mei 2024 – 07:44 WIB Klub Presiden Bisa Berikan Ide dan Gagasan Besar untuk Kemajuan NKRIFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comSekjen Rekat Heikal Safar dan Menhan Prabowo Subianto. Foto : dok Rekat

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Indonesia Mandiri (Ketum GIM) Heikal Safar mendukung munculnya ide tentang pembentukan Klub Presiden yang digagas Prabowo Subianto Presiden RI terpilih masa bakti periode 2024-2029.

Menurutnya, ide dibentuknya Klub Presiden tersebut bertujuan untuk memajukan Indonesia dan kesejahteraan rakyat.

Diakui Heikal, ide itu menuai ragam komentar mulai dari pakar politik dan tokoh elite partai politik nasional.

Baca Juga:
  • Ide SBY Soal Klub Presiden dan Mantan Dianggap Ngawur

Namun, menurutnya, ide tersebut baik untuk merealisasikan gagasan - gagasan besar dan ide - ide cemerlang dari para mantan Presiden Republik Indonesia, sehingga ada pertemuan yang masif, konstruktif, dan inovatif.

Di samping itu, kata Heikal, kemampuan, kapasitas, dan pengalaman besar seorang mantan presiden tidak bisa dipandang sebelah mata.

Seorang mantan presiden sangat mampu memberikan saran dan kritik yang konstruktif kepada presiden yang menjabat untuk menjadikan NKRI menjadi negara maju dan rakyatnya sejahtera sehingga diperhitungkan dunia internasional.

Baca Juga:
  • SBY Usul Ada Klub Presiden dan Mantan, Jokowi Tertawa

"Apalagi dibentuknya klub Presiden tersebut bukan dimaksudkan sebagai institusi formal, melainkan ingin meniru The President’s Club Amerika sehingga insyaallah silaturahmi para presiden akan terjalin dengan sebaik-baiknya,” ujar Heikal mengutip kalimat juru bicara Prabowo di Jakarta, Selasa (14/5).

Heikal menambahkan publik di seluruh Indonesia telah mengetahui bagaimana rumitnya mengurai ketegangan politik di antara tiga mantan presiden.