nomor terakhir oregon 03 - Hasto: Kudatuli Mengajarkan Bahwa Kekuatan Arus Bawah Tidak Bisa Dibungkam
2024-10-09 22:59:02
Hasto: Kudatuli Mengajarkan Bahwa Kekuatan Arus Bawah Tidak Bisa Dibungkam
Sabtu, 27 Juli 2024 – 17:34 WIB Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta Pusat, Sabtu (27/7). Foto: Dok. DPP PDIPjpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut peristiwa 27 Juli 1996 atau Kudatuli mengajarkan tentang kekuasaan otoriter tidak bisa membungkam suara rakyat.
Dia mengatakan hal tersebut saat pidato dalam acara peringatan 28 tahun peristiwa penyerbuan kantor PDI 27 Juli 1996 atau Kudatuli di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7).
"Percayalah bahwa kekuasaan, setebal apa pun tembok kekuasaan itu dibangun, Kudatuli mengajarkan, kekuatan arus bawah tidak bisa dibungkam," kata Hasto.
Baca Juga:- Beredar Foto La Nyalla Bertemu Hasto, Pengamat: Parpol Tak Berhak Intervensi Pemilihan Pimpinan DPD
Alumnus Universitas Pertahanan (Unhan) itu menilai Kudatuli mengajarkan semua tentang makna sejati kekuasaan yakni dari dan untuk rakyat.
"Oleh karena itu, koreografi kebudayaan tadi sengaja ditampilkan karena bagi kita adalah bangsa yang berkebudayaan tinggi," ungkapnya.
Sastrawan Amien Kamil dan putra Widji Thukul, Fajer Merah menjadi tokoh yang ikut memperingati peristiwa Kudatuli di kantor PDI Perjuangan.
Baca Juga:- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
Hasto menyebutkan puisi yang dibacakan Amien Kamil membuat hati politikus PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning ikut bergetar.
Mbak Ning sapaan akrab Ribka Tjiptaning bersama beberapa elite PDI Perjuangan seperti Ganjar Pranowo, Eriko Sotarduga, Yasona Laoly, Wiryanti Sukamdani, dan Yoseph Aryo Adhie hadir di lokasi.