erek2 orang bisu

jadwal lengkap al nassr - Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia

2024-10-07 01:44:42

jadwal lengkap al nassr,hasil prancis vs belanda,jadwal lengkap al nassr
JPNN.com » Nasional » Humaniora » Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia

Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia

Senin, 29 April 2024 – 12:19 WIB Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di IndonesiaFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comKetua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Guru menjadi kelompok profesi utama yang menjadi korban jeratan pinjaman online (Pinjol).

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini menjadi bukti jika masalah kesejahteraan masih menjadi masalah utama yang dihadapi oleh para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.

“Data OJK menyebut guru menjadi kelompok masyarakat yang paling banyak terjerat pinjaman online menjadi salah satu indikator betapa dunia pendidikan di Indonesia masih menghadapi persoalan serius. Tidak mungkin kita bisa membayangkan kemajuan kualitas peserta didik jika sang pendidik masih berjibaku dengan upaya mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Senin (29/4/2023).

Baca Juga:
  • Pentingnya Literasi Keuangan untuk Menghindari Jebakan Pinjol

Untuk diketahui OJK merilis delapan kelompok masyarakat yang paling banyak terjerat pinjaman online.

Guru menduduki peringkat pertama dengan prosentase sebesar 42 persen. Disusul kemudian korban PHK sebanyak 21 persen,  kalangan ibu rumah tangga 17 persen.

Kemudian 9 persen adalah karyawan, 4 persen pedagang, dan 3 persen pelajar.

Baca Juga:
  • Tinggalkan Pinjol, Mari Berinvestasi di Pegadaian

Lalu, sisanya yakni tukang pangkas rambut dan ojek online masing-masing 2 persen dan 1 persen.

Huda menjelaskan kesejahteraan guru di Indonesia masih menjadi cerita sedih yang tak kunjung berakhir.